Menjadi Pahlawan atau Pecundang

Aku tahu judulnya terkesan rada aneh. Tapi agaknya itulah yang Tuhan ingatkan untuk aku hari ini. Dak tahu kenapa hari ini aku terbangun dengan hati yang berat. Aku merasa seakan aku sendirian, dak ada yang benar-benar care sama aku. Mungkin juga bisa dibilang karena aku barusan ada masalah dengan kakak rohaniku, aku kira sih sudah beres masalahnya. Entah kenapa kemaren aku merasa dak diacuhin. Aku dak tertarik untuk cerita detailnya. . . nanti banyak yang cari2 siapa orangnya, kan repot. Lepas dari itu aku merasa hari-hari ini setelah aku lulus dari kuliahku, aku harus berjuang sendiri memperjuangkan visiku sendiri tanpa teman disampingku.

Dulu ketika masih kuliah semangat melayani Tuhan, anak2 UK2 (UKM Kristen di kampusku) sering kumpul bareng, kita bicarain pelayanan ke depan, bagaimana cara menjangkau jiwa, membawa mereka mengenal Tuhan Yesus yang sejati. Tapi hari-hari ini aku merasa kita seperti berjalan sendiri-sendiri, kita tetap pelayanan bareng karena akhirnya terbentuk CMC (gereja yang kita dirikan bersama atas janji Tuhan) namun roh kita seakan-akan tidak seperti dulu. Dulu begitu mudahnya kita bergandengan tangan demi kebangunan rohani, sekarang kita mulai berjalan sendiri-sendiri, komunikasipun jarang, berbicara "heart to heart" seperti dulu hampir dak pernah. Tadi pagi cukup stress aku merenungkan hal ini, (padahal biasanya sudah jarang melankolik seperti ini), mau doapun males banget. Aku tiduran sampe jam 11 siangan, sampe akhirnya jam 11 aku bangun baca Alkitab, setelah itu doa.

Tuhan cuma ingetin satu hal sama aku. Kamu tahu dulu ketika aku di dunia, juga tidak ada yang mengerti aku. Tuhan punya 12 murid tapi Dia bilang tidak ada yang mengerti Dia, Aneh ya!! Tapi itu yang Tuhan bilang. Tuhan Yesus memang punya 3 murid yang sangat dekat dengan Dia -Petrus, Yakobus, Yohanes-, tapi merekapun tidak benar-benar mengerti hatinya Yesus.
Ada 2 contoh yang Tuhan ingatin tadi waktu doa:
  1. Temen- temen inget ketika Yesus bercerita tentang apa yang akan terjadi pada proses kematianNya di Mat16, Petrus berkata, "kiranya Allah menjauhkan hal itu". Yesus berkata, "Enyahlah Iblis, engkau batu sandungan bagiku". Lihat seorang Petrus yang dekat dengan Yesus saja tidak benar-benar mengenal hati Yesus
  2. Ketika Yesus hendak diserahkan oleh Yudas di taman Getsemani, Dia mengajak 3 murid terdekatnya -Petrus, Yakobus, Yohanes-, Dia berharap mereka bisa mendukung Dia dalam doa. Yesus pun sampai berkata, "Hatiku sangat sedih seperti mau mati rasanya, tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku", tapi apa yang murid-murid lakukan mereka malah tertidur sampai 3x. Kali pertama, Yesus melihat hal itu mungkin Dia merasa seperti aku, ditinggalkan seorang diri, tidak ada yang benar-benar mengerti.
Lihat sekalipun hal itu terjadi, Yesus tidak mengurungkan niatnya untuk mengerjakan visi yang Bapa berikan sampai selesai. Saya cuma mau berkata seperti yang Yesus ingatkan,
"Jika kamu memang mengerjakan visi yang dari Tuhan ada waktu dimana kamu serasa ditinggalkan sendirian, tapi tetaplah kuat mengerjakan visi yang dari Tuhan, karena kamu Pahlawan bukan Pecundang"


0 komentar:

Post a Comment